JAKARTA PADA PERIODE DEMOKRASI PARLEMENTER

proklamasi

1950 : 2 Januari: Perayaan Maulud di Istana Rijswijk. Amanat Presiden RI Soekarno, “Kita harus percaya, bahwa nasib kita ada di tangan kita sendiri”.
: Diberlakukannya UUDS 1950, Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, lalu dibentuk Kabinet Natsir.
: Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) diridikan atas inisiatif para pimpinan Partai Komunis Indonesia: DN. Aidit, MS. Ashar, AS Dharta, dan Nyoto.
: The Longmarch (Darah dan Doa) karya Usmar Ismail pertama diproduksi; Perfini dan Spectra Film Exchange. Skenario ditulis oleh Usmar Ismail, sedangkan cerita oleh Sitor Situmorang. Dibintangi bukan oleh pemain film, antara lain Awaloedin Djamin (bekas Kapolri), Del Juzar, Farida, Aedy Moward.
: Era musik hiburan di radio, dengan bintang-bintangnya: Ismail Marzuli, Sjaiful Bachri, dan Iskandar. Karya-karya sastrawan Toto Sudarto Bachtiar dan Ajip Rosidi terbit.
: Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.
: 15 Januari: Pegawai-pegawai RI dalam rapatnya di gedung Miss Tjitjih menelorkan resolusi supaya pegawai non-koperator dipekerjakan kembali dan Jakarta supaya dijadikan daerah Republik.
: 20 Februari: Dalam masa Pemerintahan. Pre Federal berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
: 30 Maret: Serah terima jabatan Soewirjo sebagai Walikota Jakarta dan disumpah oleh Menteri Dalam Negeri.
: 13 April: Presiden menyatakan hasratnya supaya Lapangan Gambir diubah menjadi Lapangan Merdeka, berikut perubahan nama jalan-jalan sekelilingnya. Di tengah-tengah supaya ada tugu peringatan setinggi 70 m, sehingga mirip Menara Eiffel di Perancis.
: 17 Agustus: Pasar Malam Kenang-kenangan dibuka dengan resmi di Lapangan Merdeka.
: 6 September: Kabinet pertama setelah kembali menjadi Negara Kesatuan dilantik dengan Moh. Natsir sebagai Perdana Menteri.
: 10 September: B.P.H. membentuk Komisi Lambang Kotapraja Jakarta Raya, yang anggota-anggotanya terdiri dari Prof. Dr. Purbotjaroko, Emiria Sunassa, Agus Djaja, G.A. Soekirno dan J. E. Lefeber.
: 24 Oktober:Kepolisian Jakarta dan DKA membentuk “Brigade Polisi” untuk menjaga penggedoran dan perampokan-perampokan.
: 25 Oktober: Presiden dan Wk. Presiden disumpah oleh Parlemen di Gedung Parlemen Jln. Spayer.
: 12 Desember:B.P.H. mengusulkan supaya Kotabaru Kebayoran dijadikan cabang dari Kotapraja Jakarta Raya dan reorganisasi pemerintahan Kotapraja sendiri.
1951 : 31 Januari: Disinyalir ada gerombolan bersenjata dipimpin Mat Item di Jakarta Raya.
: Lembaga Kebudayaan Rakyat, organisasi seniman yang berafiliasi kepada PKI, didirikan. Programnya adalah: Seni Untuk Rakyat.
: Film Frieda karya Dr. Huyung mengetengahkan adegan berciuman. Film ini tertahan di lembaga sensor selama dua tahun dan beredar kembali setelah dilakukan revisi, dengan judul baru, Antara Bumi dan Langit. Film dibintangi oleh S. Bono, Grace, Sukarno. Skenario dan cerita Armijn Pane. Produksi: Stichting Hiburan Mataram dan PFN.
: Studiklub Teater Bandung didirikan oleh Jim Lim dan Suyatna Anirun. Kelompok yang sangat konsisten berproduksi.
: 21 Februari: Pertandingan sepak: bola Indonesia Olympic Team melawan Sino Malaya Team dengan berakhir 6 – 0.
: 1 April: Status “Aneta” berubah, eksploitasi “Aneta” sejak 1 April berada di tangan P.W.I.
: 16 April: DPR Kota Jakarta membicarakan masalah rumah-rumah liar.
: 19 April: Peninjauan Menteri Perdagangan/Perindustrian demisioner Dr. Sumitro mengenai kongesti di Tanjung Priok.
: 1 Mei: Peringatan Hari Kemenangan Buruh di lapangan Gambir.
: 2 Mei: Karena diangkat R. Soewirjo menjadi Wakil PM, jabatan sementara Walikota diserahkan ke tangan Mr. Suwahjo, anggota Badan Pemerintahan Harian Kotapraja Jakarta Raya.
: 23 Mei: Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya dengan bantuan Mobrig, Tentara Genie dan CPM mulai membongkar rumah-rumah liar untuk pertama kali di jalan sekitar Pegangsaan Timur.
: 2 Juni: Perlombaan Bintang Radio.
: 18 Juni: Dimulai pembuatan stadion di Lapangan Ikada.
: 27 Juni: R. Sjamsuridzal diangkat sebagai Walikota Jakarta Raya.
: 1 Agustus: Untuk pertama kali inspektur polisi wanita menjalankan tugasnya di ibu kota.
: 3 Agustus: Dr. Hjalmar Schacht tiba di Jakarta atas undangan Pemerintah RI.
: 12 Agustus: Terjadi penangkapan 14 orang oleh polisi di daerah Blandongan Angke, Tangki dan Tanah Abang. Polisi menangkap dengan alasan untuk menjamin keamanan.
: 17 Agustus: Upacara peringatan ulang tahun kemerdekaan di Istana Merdeka. Presiden berseru supaya diakhiri gangguan keamanan, jangan bosan menuntut Irian Barat, dan uni Indonesia-Belanda harus lekas dibatalkan.
: 20 Agustus: Penyerahan 30 perahu motor mayang bantuan ECA kepada Kementerian Pertanian di Pasar Ikan.
: 30 Agustus: Lambang Kotapraja Jakarta Raya disyahkan oleh Menteri Dalam Negeri.
21 Oktober: Pekan Olahraga Nasional ke-II, dengan resmi dibuka oleh Presiden.
1952 25 Januari: Pressroom Jakarta Raya diresmikan.
15 Februari: Pemancangan pertama tiang untuk pangkalan baru di Tanjung Priok untuk pelayaran samudera, panjangnya 160 m.
20 Februari: Pelantikan Kolonel Simatupang menjadi Jenderal Major di Istana.
19 Mei: Pernyataan Badan Permusyawaratan Partai-partai kepada Panitia Peringatan Hari Kebangunan Nasional 1952: “Memperingati dengan sunguh-sungguh Hari Kebangunan Nasional 1952: untuk mempertahankan Indonesia yang satu dan berdaulat adalah tujuan utama”.
25 Juni: Perayaan Idul Fitri di Lapangan Ikada; malam hari di Istana.
31 Juli: Pabrik cat Nasional yang pertama dibuka di Jalan Jakarta no. 40, milik N.V: Sidi Tando.
11 Agustus: Mr. Dr. Kusuma Atmadja, Ketua Mahkamah Agung meninggal dunia di Rumah Sakit St. Carolus.
17 Agustus: Perayaan Ulang Tahun ke-VII kemerdekaan di seluruh kota, dan dipusatkan di Istana Merdeka. Pada hari bersejarah ini, 3 gedung-gedung bersejarah – yaitu di Gang Kenari, Kramat 106, dan Menteng 31 – yang masih berada di tangan partikelir oleh Yayasan Gedung-gedung Bersejarah sedang diusahakan untuk dikembalikan menjadi milik rakyat Indonesia.
1953 Indonesia mengirim duta besar ke RRC.
Daud Beureueh mengumumkan perlawanan terhadap pemerintah pusat
Utuy Tatang Sontani memperoleh Hadiah Sastra Nasional melalui karya drama Awal dan Mira. Penghargaan yang sama diperolehnya lewat Saat yang Genting. Ia merupakan tokoh Lekra danmeninggal di Moskwa
Film Krisis karya Umar Ismail membuat sejarah pada masa itu, karena berhasil bertahan selama lima minggu di bioskop elite. Usmar Ismail dikenal sebagai “Bapak Perfilman Indonesia” dengan karyanya antara lain: Pejuang, Asrama Dara, dan Tiga Dara.
1 Agustus: Kabinet Ali-Wongso terbentuk, dengan Perdana Menteri Mr. Ali Sastroamidjojo dan Wakil Perdana Menteri Mr Wongsonegoro.
1954 Karya pertama WS. Rendra berupa drama berjudul Orang-Orang di Tikungan Jalan.
1955 Konferensi Asia-Afrika di Bandung, menandai munculnya Gerakan Non Blok. Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum pertama, yang paling demokratis.
29 September: Pemilihan Umum Pertama diselenggarakan untuk memilih anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Lebih dari 39 juta rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya dalam pemilu multipartai yang berlangsung jujur dan adil.
1956 Presiden Soekarno mengunjungi Amerika Serikat.
24 Maret: Mr. Ali Sastroamidjojo diambil sumpah sebagai Perdana Menteri pada Kabinet Ali II.
3 Mei: Indonesia membatalkan hubungan Indonesia-Belanda.
1 Desember: Dwi Tunggal Pecah. Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Presiden.
1957 Pengiriman Kontingen Garuda I dalam misi perdamaian PBB ke Timur Tengah.
Jenderal Abdul Harri Nasution memerintahkan penahanan sejumlah politikus karena dituduh korupsi.
6 Mei: Presiden Uni Soviet Vorosyilov berkunjung ke Indonesia. Kunjungan berlangsung hingga 19 Mei 1957
30 November: Terjadi “Peristiwa Cikini”, yakni usaha pembunuhan terhadap Presiden Soekarno saat menghadiri pesta sekolah di Cikini, tempat anak-anak presiden tersebut sekolah.
1958 Sjafruddin Prawiranegara memproklamasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera. Permesta di Sulawesi mendukungnya. Tahun yang sama.
Jenderal AH. Nasution mengumumkan larangan terhadap Masyumi dan partai politik lainnya yang dituduh mendukung PRRI/Permesta.
Perjanjian perdamaian antara Republik Indonesia dan Jepang.
Indonesia merebut Piala Thomas, lambang supremasi bulu tangkis beregu pria.
Ibnu Sutowo mulai melakukan kerja sama dengan pengusaha Amerika dan Jepang dalam rangka membangun Pertamina sebagai perusahaan minyak negara.
18 Januari: Kedudukan Jakarta sebagai Daerah swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya.
1959 Pemungutan suara di Konstituante mengenai UUD 1945.
Dekrit Presiden, 5 Juli, Indonesia kembali ke UUD 1945 dan memasukkan era Demokrasi Terpimpin.
Parlemen hasil pemilu 1955 gagal menyetujui konstitusi. Parlemen dibekukan. Semua partai politik dinyatakan terlarang. Sukarno memproklamasikan Demokrasi Terpimpin. Indonesia kembali ke UUD 1945.
8 Februari: Perdana Menteri Kamboja Pangeran Norodom Sihanouk berkunjung ke Indonesia, dan berlangsung hingga tanggal 14 Februari.
5 Juli: Presiden Soekarno menetapkan berlakunya kembali UUD 1945.

Referensi..
http://jakarta.go.id/

Tinggalkan komentar